Nugroho Ari Bawono - Gading Serpong
Saya berkeyakinan setelah kursus selesai saya akan berhenti sejenak dan mengurangi aktivitas saya. Eh ternyata ada undangan untuk hadir di acara pembentukan panitia Emmaus dan kemudian saya ditunjuk sebagai koordinator dan juga fasilitator (waduh enggak bisa berhenti dan merenung nich) tapi enggak apa-apa karena saya fikir dulu waktu Emmaus banyak yang bolong-bolong maka saya pikir yah lumayan jadi fasilitator bisa sekaligus belajar lagi dan nambal yang bolong-bolong.
Tapi saya udah janji pada diri saya selanjutnya saya istirahat dulu jadi fasilitator pendamping untuk angkatan Emmaus berikutnya, mau sejenak "stop and think" (mengutip kata-kata bijak Si Kiyosaki) walaupun sebenarnya hanya alasan untuk sedikit males-males dirumah. Eh ternyata berhenti di Emmaus ada tugas lain yang menanti ditunjuk jadi pewarta di lingkungan, udah coba menolak sih tapi katanya lho wong udah ikut KEP dan Emmaus kok nolak, lha kapan melayani dan mengaplikasikan ilmunya. Yah dengan sedkit terpaksa akhirnya ikutan deh kursus pewarta dan ternyata ketemu lagi dengan rekan2 dari Emmaus. Wah ternyata yang terjebak ndak cuman saya he-he, tapi mungkin yang terpaksa cuman saya kali ya.
Wah ternyata kalau sudah masuk dan ikutan kegiatan yang bersifat rohani seperti KEP dan EJ kalau mau keluar sulit ya. Tapi ndak apa-apa khan ini positif dan sepertinya secara jasmani males tapi di hati kayak candu ya ada rasa ingin terus bersekutu ...ada kerinduan gitulah.... sulit dikatakan rasanya.
0 comments:
Post a Comment