St. Maria digelari tabut perjanjian. apakah ada dasarnya dalam kitab suci tentang hal tersebut? Pertama-tama marilah kita lihat apakah itu tabut perjanjian?
Tabut perjanjian adalah tempat untuk menyimpan 10 Perintah Allah. tabut perjanjian dibuat sebagus dan sebaik mungkin (lihatlah pada keluaran 25:10-22) lalu sesudah semua itu dilakukan Tuhan pun hadir dalam bentuk (dengan tanda) awan (lihatlah pada keluaran 40:34) maka kesimpulannya untuk menaruh Firman Allah diperlukan tempat yang terbaik demikian halnya dengan Maria yang harus mengandung Yesus yang adalah Firman.
Maria di-identifikasi sebagai Tabut Perjanjian Baru (The Ark of the New Covenant) seperti bisa dilihat dalam ayat-ayat berikut ini:
Tabut Perjanjian yang berisi manna, tongkat harun dan loh batu: Ibrani 9:4 "Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian yang seluruhnya disalut dengan emas, di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian.
* Yesus adalah Roti yang turun dari Surga = Manna: Yohanes 6:32-35 "Maka kata Yesus kepada mereka: 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari surga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari surga dan yang memberi hidup kepada dunia...Akulah roti hidup, barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi."
* Yesus adalah Imam Agung = Tongkat Harun: Ibrani 8:1 "Inti dari segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan tahta Yang Mahabesar di surga"
* Yesus adalah Sang Firman = 10 Perintah Allah: Yohanes 1:1 "Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah"
Seperti Daud berkata tentang tabut perjanjian, demikian pula Elizabeth berkata tentang Maria:
* 2 Samuel 6:9 "Pada waktu itu Daud menjadi takut kepada Tuhan, lalu katanya: 'Bagaimana tabut Tuhan itu dapat sampai kepadaku?''
* Lukas 1:43 "Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?"
* Juga ada adegan dimana Daud melonjak-lonjak/menari gembira di depan tabut perjanjian dan pararelnya bisa ditemukan pada ayat Lukas 1:44 "Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan"
Wahyu 11:19 dan 12:1 "Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat." "Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya."
Dari uraian diatas Gereja Katolik percaya Maria dikandung tidak bernoda dosa asal karena Maria mengandung Yesus sang sabda yang menjadi Manusia (lihat pada yohanes 1:1-18) kita tahu bahwa Allah tidak mungkin bersatu dengan dosa karena Allah adalah Kudus (lihatlah pada Yes 6:3) dan jika kita tidak suci maka kita tidak akan melihat Allah (Ibrani 12:14) apalagi Maria yang harus mengandung Allah yang menjelma menjadi manusia. Pada Lukas 1:28 "engkau yang dikaruniai" menurut salah seorang Bapa Gereja yang bernama Origenes kata dikaruniai hanya diberikan kepada Maria hal itu dikarenakan Maria dibebaskan dari noda dosa sehingga ia layak menyandang gelar "yang dikaruniai" dosa asal dan dosa pribadi menghalangi orang untuk menerima Karunia sedangkan pada Maria mendapat gelar "yang dikaruniai" maka ini menunjukkan Maria dibebaskan dari noda dosa (saya sudah cek dari Konkordasi kitab suci memang kata dikaruniai hanya ada pada lukas 1:28) oleh sebab itulah Martin Luther (Tokoh Reformasi Protestan) mengatakan: "She is full of grace, proclaimed to be entirely without sin - something exceedingly great. For God's grace fills her with everything good and makes her devoid of all evil." (Personal {"Little"} Prayer Book, 1522). maka karena hal itu Gereja Katolik percaya Maria dipersiapkan dari awal mula untuk mengandung Yesus sang sabda, hal itu mungkin sekali karena sebelum kita lahir Allah sudah mengenal kita (lihatlah pada Yeremia 1:5) dan tentunya karena Maria akan mengandung sang Sabda tentunya Maria dipersiapkan sebaik mungkin oleh Allah sama halnya bila kita mengambil analogi dari tabut perjanjian dimana tabut perjanjian dipersiapkan dari awal (sebelum tabut itu terbentuk misalnya harus disepuh emas,dll) untuk menyimpan sabda Allah. Hal ini tidak bertentangan dengan Roma 3:23 karena Maria bebas dari noda Dosa juga karena Rahmat Penebusan dari Yesus Kristus yang akan dikandungnya jadi Maria memang tetap memerlukan penyelamat itulah makanya Maria berkata "hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku," (lukas 1:47) ini menunjukkan bahwa Maria tetap butuh seorang penyelamat.
Tentang Maria diangkat ke Surga
Dalam Gereja Katolik St. Maria dipercaya diangkat ke Surga dengan jiwa & Raganya setelah meninggal dunia hal ini menjadi Dogma dalam Gereja Katolik yang dimaklumkan pada 1 November 1950 oleh Paus Pius XII. Dogma ini bukan sesuatu yang jatuh dari langit tetapi sudah lama hal ini dihayati dalam Tradisi Apostolik.
Bila kita mereview Dogma ini dalam Kitab Suci ini merupakan suatu hal yang panjang dan rumit sekali kita akan membahasnya dengan lebih jelas bila kita sudah memahami Dogma Maria Immaculata.
dalam Perjanjian Lama ada 2 orang yang kesurga tanpa mengalami kematian yakni Henokh & Elia. Jika Henokh dan Elia tidak dipersiapkan secara Khusus oleh Allah untuk mengandung Yesus dengan dibebaskan dari segala Noda dosa apalagi Maria yang sudah dipersiapkan secara Khusus. Henokh & Elia tidak mendapat gelar "yang dikaruniai"(Lukas 1:28) dapat diangkat ke Surga apalagi Maria yang mendapat Gelar itu. selain itu, St. Paulus dalam surat-suratnya juga menyatakan bahwa dimungkinkan adanya pengangkatan ke surga (bdk 1tes 4:17, 2kor 12:2). Jika demikian, mengapa Maria tidak mendapat kehormatan tersebut?
Dogma Maria diangkat ke Surga didasari karena ia dipersatukan erat dengan Puteranya "Dan suatu Pedang akan menembus jiwamu sendiri" (lukas 2:35) ini menunjukkan perasaan yang akan dialami Maria perihal Yesus yang di ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan ........ (Lukas 2:34) ini menunjukkan kedekatan antara Maria & Yesus demikian halnya ketika Yesus wafat, bangkit dan naik ke Surga. Maria juga mengalami kematian, tetapi dibangkitkan dengan jiwa & raganya untuk bersatu dengan Puteranya disurga itulah juga yang dialami oleh semua orang yang diselamatkan oleh Yesus (1 Tes 4:17) jadi Dogma Maria diangkat ke Surga menyatakan bahwa Maria mendahului semua orang lain menikmati keselamatan yang dikerjakan Yesus Kristus karena ia dipersatukan erat dengan Puteranya.
Dalam Wahyu 11:19 dikatakan "Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat." disini dinyatakan bahwa Tabut perjanjian berada didalam surga lalu Wahyu 12:1-6"Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya....." jelas disini adalah Maria dan wahyu 11:19 sambungannya langsung adalah Wahyu 12:1-dst jadi setelah terlihat tabut perjanjian-Nya maka ada kilat,dll sesudah itu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan.....dst....... ini menunjukkan bahwa tabut perjanjian ada di Surga dan tabut perjanjian itu adalah Maria jadi langsung atau tidak langsung Yohanes hendak mengatakan bahwa Maria ada di Sorga dengan Tubuhnya juga bukan hanya rohnya saja. mengapa? karena Tubuh Maria adalah Tabut perjanjian dimana Sang sabda yaitu Yesus yang menjelma menjadi Manusia dikandung ditubuhnya (lebih jelasnya baca uraian diatas tentang tabut perjanjian baru). lalu diperkuat dalam Wahyu 12:6 muncul kesan bahwa Maria memang disediakan suatu tempat oleh Allah dan bisa saja St. Yohanes hendak mengatakan bahwa Maria sesudah selesai segala tugasnya Maria diberi tempat Khusus.
Itulah sebabnya Para Kudus pada masa awal kekristenan bersaksi:
* St. Gregory (594 AD), bishop of Tours, declared that "the Lord . . . commanded the body of Mary be taken in a cloud into paradise; where now, rejoined to the soul, Mary reposes with the chosen ones."
* St. Germaine I (+732 AD), Patriarch of Constantinople, speaks thusly to Mary, "Thou art . . . the dwelling place of God . . . exempt from all dissolution into dust."
* St. John Damascene asserted, "He who had been pleased to become incarnate (of) her . . . was pleased . . . to honor her immaculate and undefiled body with incorruption . . . prior to the common and universal resurrection."
Sampai sekarang, tidak pernah ditemukan kubur St. Maria. padahal kita tahu umat Kristen perdana sangat menghormati Maria, mustahil jika misalnya makam Bunda Maria tidak dijaga dan dilestarikan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa apa yang terjadi pada Maria, dapat terjadi pada kita umat beriman. Maria adalah typos (model) Gereja. Maria Dikandung tanpa Noda Dosa karena dipersiapkan untuk menghadirkan Kristus melalui dirinya [lihat penjelasan tabut perjanjian] untuk menjalankan rencana penyelamatan Allah, kita menjadi bebas noda dosa (dosa asal dan dosa sebelum pembabtisan) pada saat pembabtisan [walaupun dalam perjalanan hidup sesudah pembabtisan kita dapat berbuat dosa kembali] untuk mempersiapkan kehadiran Yesus dalam diri kita sehingga dapat kita wartakan pada masyarakat sehingga benarlah yang dikatakan oleh Paulus “namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku” (Galatia 2:20). Maria Diangkat ke Surga setelah wafatnya, kitapun akan dibangkitkan pula dengan jiwa dan raga kita, kita akan mengenakan tubuh yang baru yang tidak akan binasa lagi (lih. 1Kor 15:50-54) setelah kita wafat.
Semoga artikel ini menambah kecintaan kita kepada Bunda Maria.
Dikutip dari : www.imankatolik.or.id
0 comments:
Post a Comment