Wahwah, sungguh tidak terasa perjalanan Emmausku
sebagiannya
sudah selesai. Selama kurang
lebih 3 bulan kami bersama, banyak sekali hal-hal baru yang ditemui. Aku,
sebagai Emauser remaja banyak sekali belajar dalam sesi-sesi setiap minggu dan
terlebih lagi saat gathering penutupan
buku peratama yang baru saja kami hadiri pada tanggal 29 September kemarin.
Sekitar
pukul 14.00 WIB, kami berangkat dari Villa Melati Mas. Tujuan perjalanan kami
adalah Villa St. Michael, Bogor, lebih tepatnya di Kawasan Hutan Lindung Gunung
Salak. Memang perjalanan ini cukup jauh dan memakan waktu yang lama tapi aku
sama sekali tidak bosan. Di perjalanan, kami saling bertukar cerita dan
pengalaman.
Kota dengan
sebutan ‘Kota Hujan’ ini memang tidak bisa dibohongi. Sempat aku agak sedikit khawatir karena hujan yang deras dan
jalanan yang gelap, bahkan sempat terpikir apakah kita tersesat di tengah
hutan. Tapi di dalam benakku, aku berdoa dan memohon bimbinganNya dalam
perjalanan ini. Kuasa Tuhan memang sungguh luar biasa, kami sampai di villa
dengan selamat dan disambut dengan makan malam yang enak. Sederhana tapi
memuaskan hati, itulah kalimat yang cocok untuk mendeskripsikan malam Minggu
tersebut.
Setelah
menyantap makan malam, sesipun dimulai. Kalau bolehku tebak, pasti kalian akan
berpikir kalau semua akan merasa bosan. Tapi tidak, justru di sesi inilah aku
dapat merasakan kebersamaan dan mengenal satu sama lain lebih dekat. Canda dan
tawa menghiasi tempat ini, andaikan semua bisa terulang lagi, pasti akan
menjadi saat yang paling menyenangkan hati.
Memang hari
sudah malam, tapi semangat belum padam. Inilah salah satu yang membuat gathering menjadi berwarna, apalagi
kalau bukan games! Gamesnya sederhana tapi serunya luar biasa! Kami semua
sangat antusias. Jujur saja, kalau melewati hal yang satu ini, rasanya kurang
mantap. Karena sudah capek dengan games akhirnya kami mengakhiri malam dengan sharing dari setiap peserta maupun
fasilitator.Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah
hari pertama.
Sang mentaripun
menunjukkan sosoknya di ufuk timur. Kami bangun dan bersaat teduh bersama.
Setelah itu, segera bersiap-siap menuju tempat yang menjadi ciri khas dari
hutan lindung ini, apalagi kalau bukan air terjun. Jalanan berbatu dan menanjak
harus kulewati tapi semua terbayar dengan keindahan dari air terjun. Dari hal
ini, kebesaran Tuhan ditunjukkan, perbuatan tanganNya sungguh luar biasa. Melalui
hal ini, kami diajarkan untuk lebih peka dengan apa yang
Tuhan beri, dan saling menjaga satu sama lain.
Eitss...
Semua belum berkahir! Yang namanya Emmaus Journey belum lengkap kalau tidak ada
jurnal. Kami diminta untuk membuat jurnal dan masing-masing mengsharingkan tentang bacaan saat teduh dan
apa yang telah kami pelajari selama gathering. Setelah mengikuti gathering,
cara pikir dan pandang kami terhadap keempat bahan yang kami pelajari – Pentingnya sabda Tuhan, pentingnya berdoa,
pentingnya satu sama lain, pentingnya perubahan – terasa lebih luas. Kami juga
tidak lupa untuk mengabadikan momen terakhir pada gathering. Senang dan sedih,
entah apa yang harus kukatakan pada akhir dari gathering ini.
Seperti
kata orang, perjalanan pulang terasa lebih cepat daripada pergi. Waktu terus
berjalan dan akhirnya tiba di Villa Melati Mas sekitar pukul 16.00. Sungguh
suatu pengalaman berharga yang kudapat selama Emmaus Journey. Buku pertama
selesai, buku kedua datang, hati sudah tidak sabar untuk perjalanan menuju
hidup berbuah!
Pax Christi sit semper vobiscum! Semoga
damai Kristus selalu beserta anda!
0 comments:
Post a Comment