Cerahnya hari itu , Rabu 6 November 2013 seolah turut mendukung niat kami yang sudah sekian lama tertunda ,untuk berkunjung ke sobat sobat kami emmauser Cisauk.
Kami ber 8 bersama dengan romo Lukas pastor paroki , berangkat pukul 10.00 dari gereja Monika. Tak lupa kami membawa bekal yang nantinya akan kami santap bersama dengan sobat sobat di Cisauk. Ditengah perjalanan , aku dikejutkan oleh berita sms di hp ku yang berasal dari bu Ima salah satu sobat Cisauk.
Dalam smsnya terlihat nada kekuatiran bu Ima yang di sebabkan perkiraan jumlah warga Cisauk yang sudah berkumpul dirumahnya sudah mencapai hampir 40 orang . Jumlah yang jauh dari yang sudah bu Ima smskan sebelumnya ke aku satu hari sebelumnya , yaitu 25 orang . Aku sedikit kaget juga mendapatkan sms ini , bukan karena kemungkinan bekal yang kami bawa akan kurang , tapi karena aku tidak menduga begitu antusiasnya sobat sobat Cisauk dalam menyambut gembala mereka yang akan berkunjung. Bahkan di kemudian waktu aku mendapatkan info ada bapak bapak yang special hari itu tidak masuk bekerja demi berjumpa dengan romo.
Sesampainya di Cisauk , aku mendapatkan pemandangan yang sangat mengarukan . Kami disambut oleh warga dengan sukacita dan senyuman menghias di bibir mereka . Romo Lukas pun tidak kalah hangatnya menanggapi antusias warga . Suasana akrab segera tercipta. Kami bernyanyi , berdialog dan makan bersama . Setelah itupun kami sempat mengunjungi rumah bimbel dan rumah 2 warga yang telah kami dampingi saat ada yang kakinya patah dan satu lagi adalah emmauser yang telah setia berkarya daur ulang untuk EJ .Romo mendoakan keluarga yang kami kunjungi tsb . Ditengah kesederhanaan , mereka memberi oleh oleh kepada kami kue buatan mereka sendiri . Yang walaupun pemberian itu sangat minimalis tapi aku khususnya melihat ketulusan mereka mengungkapkan persaan gembira karena kunjungan kami ini.
Perjalanan kemudian dilanjutkan ke tujuan berikutnya yaitu Cisauk Ranca Gede tempat pak Alfon , pak Moses , pak Budi berkarya sebagai fasilitator di EJ 11. Cisauk Ranca Gede telah membuat romo terpesona, ada tempat seperti ini ya di BSD komentarnya. Lokasi ini memang akan membuat terpesona siapa saja yang berkunjung ke situ . Untuk mencapai lokasi emmauser disana , semesti melewati danau , kuburan, kandang babi , pepohonan yang lebih menyerupai hutan dan juga tanah yang apabila hujan akan menjadi lumpur yang akan mempersulit pencapaian perumahan emmauser Cisauk Ranca Gede. Dan kemudian setelah melewati hal hal tsb , barulah akan tampak suatu pedesaan yang hanya terdiri dari kurang lebih 10 rumah . Tak kalah serunya cerita pak Alfon yang bersharing , pada suatu saat perjalanan tugas pelayanan dia sebagai fas ke lokasi , pak Alfon dan pak Moses melihat seorang perempuan berbaju putih yang sedang menyisir rambutnya di bawah tiang J
Dilokasi inipun kami disambut oleh warga yang memang tidak terlalu banyak . Kami berceloteh dan bersenda gurau . Pak Alfon seperti bereuni kembali dengan mereka. Pada saat kami pamit pun disini kami di bawakan oleh oleh buah tangan mereka sendiri .
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan mengunjungi istri ketua lingkungan disitu yang juga emmauser yang saat itu sedang sakit . Bu Catherine sangat surprise dengan kedatangan rombongan kecil kami bersama romo, di rumahnya yang mungil. Jauh dari angan angannya bahwa romo berkunjung ke rumahnya. Romo mendoakan bu Catherine yang histeris saat didoakan . Lagi lagi disinipun kami waktu berpamitan di bekali dengan oleh oleh .
Kunjungan kami akhiri karena waktu sudah menunjukan pukul 3 sore Satu hal yang dapat aku sharingkan disini , betapa aku dan rombongan mengalami kasih yang luar biasa pada hari itu . Dalam kesederhanaan dan kepolosan , cinta terpancar dari mata mata mereka . Cisauk selamat jalan , suatu saat nanti kami akan mengunjungimu lagi di lain kisah .
Penulis : Sandra (Emmauser ang 08)
0 comments:
Post a Comment