January 24, 2013

Kunjungan EJ Remaja ke Panti Asuhan 24 Jan 2013



Kamis, 24 Januari 2013. Mungkin bagi beberapa orang hari itu adalah hari yang sangat menyenangkan, menyedihkan atau mungkin biasa saja. Untuk saya dan para Emauser Remaja, hari itu adalah hari yang istimewa. Kami mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi suatu panti asuhan di daerah Gading Serpong sebagai bentuk nyata dari pelajaran yang didapatkan di buku dua – Perjalanan Menuju Hidup Berbuah – yang baru saja selesai akhir tahun 2012. 

Sekitar pukul 09.45 WIB, kami tiba di Panti Asuhan “Samuel”. Rumah yang menampung sekitar 30 anak ini sangatlah sederhana. Kami disambut oleh beberapa anak kecil yang kelihatannya baru bangun tidur. Mereka tampak lucu dan gembira saat kami menyapa mereka. Diawali dengan doa, kami mulai bernyanyi sambil bertepuk tangan. Lagu sekolah minggu yang sangat sederhana ini, mengingatkan kami akan masa-masa saat masih kecil. Semangat dan antusias mereka dalam bernyanyi sangat menyentuh hati. 
Setelah itu, kami mulai berkenalan. Saat ditanya siapa namanya, mereka malah tersenyum malu, sungguh hal itu membuat saya geli. Rata-rata anak yang tinggal di sini masih berumur 4 sampai 10 tahun, tapi ada juga yang masih bayi ataupun lebbih dari 10 tahun. Yang membuat kami juga tersentuh adalah sang bayi. Tubuhnya masih sangat kecil, mungil. Tapi dibalik kelucuannya itu, ia tidak memiliki anggota tubuh yang lengkap. Ia tidak memiliki jari pada telapak tangannya. Sayapun menjadi kasihan dengan kondisinya tersebut.
Tidak semua diantara mereka dapat bersekolah tetapi hal ini tidak membuat mereka sedih. Ada keinginan di hati mereka untuk bersekolah tapi apa boleh buat, kondisi sangat tidak memungkinkan. Sempat terpikir di benakku ini, seharusnya saya lebih bersyukur dapat bersekolah dengan fasilitas yang baik dan berusaha untuk tidakbermalas-malasan. Memang sungguh ironis kehidpuan ini.

Hal yang membuat saya tersenyum adalah saat bermain tebak-tebakan. Jika mereka dapat menjawab, mereka akan mendapatkan hadiah. Hadiah yang mungkin bagi saya tidak ada apa-apanya, tapi bagi mereka itu adalah suatu hal yang luar biasa. Mereka duduk sambil tertawa dan berpikir. Sifat mereka yang masih sangat polos ini mebuat mereka tidak segan untuk menjawab. Pertanyaan demi pertanyaan mereka jawab, sampai-sampai saya tidak sadar kalau waktu sudah menunjukkan pukul 11.15. Kamipun membagi-bagikan bingkisan kepada mereka. Anak-anak ini berbaris dengan rapih menunggu gilirannya. Mereka langsung duduk dan membuka bingkisan tersebut. Selain bingkisan, kamijuga menyubangkan sembako seperti beras dan alat tulis lainnya yang dapat berguna bagi mereka. Akhirnya kami berpamitan kepada anak-anak Panti Asuhan “Samuel”. Semoga, kunjungan ini dapat menjadi kenangan yang tak akan terlupakan bagi mereka. 
Dari pengalaman ini saya mendapatkan pelajaran penting. Saya diajarkan untuk mensyukuri dan menghargai apa yang saya punya, sekecil apapun itu. Bukanlah suatu kebetulan jika kita tinggal di lingkungan yang nyaman. Bukan suatu kebetulan juga jika kita memiliki orang tua, keluarga, saudara yang ada di samping kita. Itu semua adalah rencanaNya. Itu semua karena kasihNya kepada kita. Karena semua berasal dari kasih Kristus, kita juga harus melayani sesama, membagikan cinta kasih kita kepada semua orang.
Pax Christi sit semper vobiscum! Semoga damai Kristus selalu beserta anda!

Pengirim: Aurel, EJ Remaja


0 comments:

 
© Copyright 2008 Emmaus Journey Community . All rights reserved | Emmaus Journey Community is proudly powered by Blogger.com | Template by Template 4 u and Blogspot tutorial