Pada tanggal 13 Juli 2012 yang lalu Emmaus Journey
angkatan XII dimulai dengan Misa pembukaan di Gereja St. Laurensius, Alam
Sutera. Walau hujan mengguyur sore harinya tak menghalangi panitia, peserta
maupun para fasilitator EJ untuk menghadiri misa yang dipersembahkan oleh Pastor
Sangker Sihotang, OSC. Sekitar 300 orang menghadiri misa ini, membuat ruang
gereja St. Laurensius terlihat penuh.
Berbagi
kasih dengan teman seperjalanan
Dalam
homilinya Romo Sangker menyampaikan pentingnya papan penunjuk arah saat kita
akan pergi ke suatu tempat yang belum kita ketahui letaknya. Dengan papan
penunjuk arah tersebut kita dapat sampai ke tempat tujuan tanpa kebingungan
mencari arah/jalan yang harus dilalui. Demikian juga dalam perjalanan hidup,
kita juga memerlukan "papan penunjuk" seperti ketika dua murid yang
bertemu dengan Yesus dalam perjalanan ke Emmaus akhirnya kembali lagi ke
Yerusalem setelah mendapat santapan rohani dan jasmani - yaitu semangat dan
kekuatan yang sudah diperbarui.
Selanjutnya
setelah mendapat pertolongan maupun berkat dari Tuhan, hendaknya kita juga
membagikan petunjuk tersebut dengan sesama. Bagi mereka yang merasa tergerak
untuk melayani para peserta Emmaus Journey angkatan berikutnya, dapat bergabung
di kepanitiaan angkatan maupun sebagai fasilitator. Tentu saja berbagi
pengalaman akan penyertaan dan kasih Tuhan tidak hanya terbatas dalam lingkup
Emmaus Journey, tetapi juga dalam perjumpaan dengan sesama dalam kehidupan kita
sehari-hari.
Oma Sylvia Tjahjadi
berkenan membagikan pengalamannya selama mengikuti Emmaus Journey di angkatan
XI yang lalu. Meskipun dilahirkan dalam
keluarga Katolik, sepanjang hidupnya beliau merasa hanya menjalankan kewajiban
sebagai seorang Katolik, sekedar rutinitas belaka. Baru setelah bergabung
dengan Emmaus Journey dan mulai membaca Kitab Suci dan berdoa setiap hari serta
berbagi pengalaman iman dengan teman-teman
sekelompok melalui jurnal Emaus, akhirnya beliau semakin mengenal Yesus secara
pribadi. Seiring dengan itu Oma Sylvi mengalami pertumbuhan iman dan perubahan
menjadi lebih sabar, tegar, rendah hati dalam arti berani minta maaf juga
memberi maaf dengan tulus, serta berpikir, berperasaan dan berkata-kata
positif. Oma berharap perubahan ini membuahkan semangat untuk to reach out, to give love and to share joy:
berbagi suka cita bukan untuk Dia tetapi karena Dia yang telah terlebih dahulu
mengasihi kita.
Sementara itu
Panitia Emmaus Journey Angkatan XII yang diwakili Bp. Vinsensius Rante,
melaporkan bahwa total peserta angkatan kedua belas ini berjumlah total 420
orang dari berbagai wilayah: BSD, Villa Melati, Alam Sutera, Gading Serpong,
Graha Raya, Karawaci, Cibodas serta Tangerang – dengan kemungkinan untuk terus
bertambah dalam minggu pertama pelaksanaan Emmaus Journey karena belum semua
data masuk ke Panitia. Sungguh perkembangan yang menggembirakan karena semakin
banyak umat yang tergerak untuk lebih mengenal, merasakan penyertaan Tuhan dan mendengarkan
sabda-Nya melalui bacaan Kitab Suci dan doa harian untuk kemudian
mendiskusikannya dalam pertemuan mingguan dalam kelompok-kelompok Emmaus
Journey masing-masing.
Semoga perjalanan selama sembilan bulan mendatang
ini mendatangkan suka cita dan persahabatan bagi setiap pribadi yang tergabung
dalam kelompok-kelompok kecil Emmaus Journey angkatan XII ini. Berkat Tuhan menyertai
perjalanan kita bersama...
Menumbuhkan
disiplin rohani
Setelah
sekitar tiga bulan menggeluti berbagai topik di buku pertama Perjalanan Menuju Hidup Mendasar, pada
tanggal 29 September 2012 peserta EJ angkatan XII berkumpul bersama di aula
Gereja St. Laurensius untuk mengikuti acara Gathering Buku Satu. Setelah
registrasi dan pembagian snack, acara dibuka dengan puji-pujian dilanjutkan
dengan sesi pertama yang dibawakan oleh Ibu Evodia Iswandi. Ibu Evo
mengingatkan para Emmauser akan semangat untuk terus berkomitmen, berjalan bersama-sama
dan tetap bergairah akan sabda Allah.
Komitmen
untuk berdoa dan membaca Kitab Suci setiap hari serta membuat jurnal Emmaus
masing-masing. Kebersamaan sebagai teman seperjalanan, karena setiap anggota
punya peranan dan jika ada yang tidak ambil bagian, maka akan ada sesuatu yang
hilang. Bergairah akan sabda Allah, yaitu dengan tetap mengobarkan kecintaan
pada Kitab Suci sebagai salah satu bentuk sapaan Allah kepada kita, saat kita
membaca dan merenungkan sabda-Nya.
Sedangkan Pastor Rofinus Ronny Neto Wuli, Pr menekankan
pentingnya untuk memiliki ayat kunci pribadi maupun sebagai kelompok Emmaus
Journey yang dalam hal ini mengambil ayat dari Lukas 24:32 “Bukankan hati kita
berkobar-kobar ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?”. Ayat inilah yang
dihayati oleh kelompok spiritualitas Kitab Suci Emmaus Journey, bahwa dengan
membaca, merenungkan dan berbagi penghayatan pribadi akan sabda Tuhan dalam kelompok
masing-masing akan semakin mendekatkan dan mengobarkan kasih kita kepada Tuhan
dan sesama. Sebelum misa
penutup, seorang teman dari Villa Melati Mas, Ibu Veronica Maria May Fun
Setiadi berbagi kisah pergumulannya dan keluarga, saat Michael, putera mereka
yang sedang bersekolah pilot di Filipina, mengalami kecelakaan di tempat
terpencil ketika sedang terbang solo. Michael berhasil diselamatkan oleh
penduduk desa setempat dan akhirnya bisa kembali ke Indonesia untuk bertemu
dengan keluarga. Melalui peristiwa ini mereka sungguh merasakan kekuatan doa
dari teman-teman, juga pernyertaan dan
perlindungan Tuhan bagi keluarganya.
Acara Gathering Buku Satu ditutup
dengan misa yang dipersembahkan oleh Pastor Rofinus Ronny Neto Wuli, Pr.
Setelah misa diumumkan para peserta EJ XII yang hadir 100% dalam pertemuan
selama buku satu. Selamat untuk para Emmauser yang dengan setia menghadiri
pertemuan sesi-sesi buku satu Perjalanan
Menuju Hidup Mendasar. Bersama teman-teman yang lain, mari kita lanjutkan
perjalanan kita ke buku dua Perjalanan
Menuju Hidup Berbuah. Sampai jumpa dalam bakti sosial yang akan
diselenggarakan pada bulan Januari 2013...
Dikirim oleh:
Sekretariat Subseksi
Emmaus Journey
Paroki Serpong St. Monika
0 comments:
Post a Comment